Friday, January 30, 2009

Fraktur (patah tulang) yang sering terjadi pada lansia

Fraktur (patah tulang) yang sering terjadi pada lansia PDF Print E-mail
Oleh Ferdias Ramadoni
Friday, 09 January 2009 16:39

Fraktur merupakan salah satu masalah musculoskeletal (tulang dan otot) yang sering terjadi pada manusia lanjut usia, dan fraktur yang berhubungan dengan osteoporosis dianggap yang paling menyebabkan morbiditas dan disalbilitas pada lanjut usia. Pada tulisan ini, penulis akan mencoba membahas tiga jenis fraktur berdasarkan lokasinya yang sering terjadi pada lansia yaitu (1) fraktur kompresi Vertebra, (2) fraktur panggul, dan (3) fraktur pinggul.

Fraktur Kompresi Vertebrata

Fraktur ini menyebabkan sakit punggung yang merupakan gejala osteoporosis yang paling sering dijumpai. Gejala yang mungkin terjadi paling awal adalah nyeri akut pada bagian tengah sampai bagian bawah vertebra toraksika selama aktifitas harian rutin.

Focus pada perawatan fraktur kompresi akut ini adalah mengurangi gejala sesegera mungkin dengan bedrest pada posisi apapun untuk memberikan kenyamanan maksimum pada klien. Relaksan untuk otot seperti panas dan analgesic juga dapat digunakan bila ada indikasi, karena penggunaan relaksan otot jangka pendek dalam jumlah sedikit dapat mengurangi spasme otot yang sering menyertai fraktur-fraktur seperti ini.

Setelah nyeri berkurang, segerakan klien untuk mencoba bangun dari tempat tidur secara perlahan dan dengan dibantu oleh perawat. Latihan dengan bantuan ini diharapkan dapat memperbaiki deformitas postural dan dapat meningkatkan tonus otot. Selain itu klien juga harus diajarkan tentang cara mencegah ketegangan punggung dengan menghindari gerakan berputar atau pergerakan yang kuat atau membungkuk secara mendadak. Tindakan yang berhubungan dengan cara mengangkat dan membawa barang-barang juga perlu dijelaskan.

Fraktur Panggul

Klien lansia biasanya mengalami cedera ini karena terjatuh. Walaupun hanya 3% dari semua fraktur adalah fraktur panggul, tipe cidera ini diperhitungkan menimbulkan 5 sampai 20 % kematian diantara lansia akibat fraktur. Fraktur panggul adalah hal yang tidak menyenangkan karena fraktur tersebut dapat juga menyebabkan cedera intraabdomen yang serius, seperti laserasi kolon, paralisis ileum, perdarahan intrapelvis, dan ruptur uretra serta kandung kemih.

Fraktur Pinggul

Hoolbrook (1984) melaporkan bahwa 1 dari 20 klien yang berusia lebih dari 65 tahun yang baru saja dirawat di rumah sakit mengelami penyembuhan dari fraktur pinggul, dan pada klien yang berasal dari panti werda, 70% tidak bertahan hidup 1 tahun, hanya sepertiga dari klien yang dapat bertahan hidup setelah mengalami fraktur pinggul dapat kembali ke gaya hidup dan tingkat kemandirian yang dapat dibandingkan dengan kondisi sebelum klien mengalami fraktur tersebut.

Antara 75 dan 80% dari semua fraktur tulang pinggul mempengaruhi wanita, dan hampir setengahnya terjadi pada seseorang yang berusia 80 tahun atau lebih. Manifestasi klinis dari fraktur tulang pinggul ini adalah rotasi eksternal, pemendekan ekstremitas yang terkena, dan nyeri berat serta nyeri tekan di lokasi fraktur.

Penatalaksanaan

Perawat harus mewaspadai faktor-faktor praoperasi dan pascaoperasi yang jika tidak dikenali dapat menjadi faktor penentu yang berdampak kurang baik terhadap klien.

Praoperasi

Perawat harus mengajarkan klien untuk melatih kaki yang tidak mengalami cidera dan kedua lengannya. Selain itu sebelum dilakukan operasi klien harus diajrakna menggunakan trapeze yang dipasangkan di atas tempat tidur dan di sisi pengaman tempa tidur yang berfungsi untuk membantunya dalam mengubah posisi, klien juga perlu mempraktikan bagaimana cara bangun dari tempat tidur dan pindah ke kursi.

Pascaoperasi

Perawat memantau tanda vital serta memantau asupan dan keluaran cairan, mengawasi aktivitas pernapasan, seperti napas dalam dan batuk, memberikan pengobatan untuk menghilangkan rasa nyeri, dan mengobservasi balutan luka terhadap tanda-tanda infeksi dan perdarahan. Sesudah dan sebelum reduksi fraktur, akan selalu ada resiko mengalami gangguan sirkulasi, sensasi, dan gerakan. Tungkai klien tetap diangkat untuk menghindari edema. Bantal pasir dapat sangat membantu untuk mempertahankan agar tungkai tidak mengalami rotasi eksterna. Untuk menurunkan kebutuhan akan penggunaan narkotika dapat menggunakan transcutaneus electrical nerve stimulator (TENS).

Untuk mencegah dislokasi prosthesis, perawat harus senantiasa menggunakan 3 bantal diantara tungkai klien ketika mengganti posisi, pertahankan bidai abductor tungkai pada klien kecuali pada saat mandi, hindari mengganti posisi klien ke sisi yang mengalami fraktur. Menahan benda/beban yang berat pada ekstremitas yang terkena fraktur tidak dapat diizinkan kecuali telah mendapatkan hasil dari bagian radiologi yang menyatakan adanya tanda-tanda penyembuhan yang adekuat, umumnya pada waktu 3 sampai 5 bulan.

Referensi:

Stanley, M. dan Patricia, G. B., (2002). Gerontological Nursing: A health Promotion/Protection Approach, 2nd ed.Philadelphia: F.A. Davis Company

Holbrook, TL: Specific musculoskeletal conditions. In Holbrook, TL, et al (eds): The Frequency of Occurrence, Impact and cost of Selected Musculosceletal Conditions in the United States. American Academy of Orthopedic Surgeons, Chicago, 1984

PERAWAT KE JEPANG


DEPARTEMEN KESEHATAN RI
BADAN PENGEMBANGAN DAN PEMBERDAYAAN SDM KESEHATAN
PUSAT PEMBERDAYAAN PROFESI DAN TENAGA KESEHATAN LUAR NEGERI
(PUSPRONAKES LN)

PROGRAM PENEMPATAN PERAWAT INDONESIA KE JEPANG
ANGKATAN II TAHUN 2009

Departemen Kesehatan RI membuka kesempatan bagi Perawat Indonesia untuk bekerja sebagai Perawat di Jepang sebagai realisasi dari kesepakatan G to G dalam kerangka IJEPA (Indonesia Japan Economic Partnership Agreement). Kontrak kerja selama 3 (tahun). Total kuota 400 perawat (untuk tahun 2008-2009)

Angkatan I tahun 2008 berjumlah 104 orang perawat Indonesia telah tiba di Jepang pada tanggal 8 Agustus 2008 dan saat ini sedang mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang. Status sementara: candidate nurse .Selama masa kontrak kerja 3 tahun di Jepang para candidat nurse berhak mengikuti ujian RN Jepang (Kangoshi) yang diselenggarakan 1x setahun setiap bulan Februari. Bila lulus ujian maka berhak bekerja sebagai nurse dan kontrak kerjanya akan diperbaharui oleh pihak RS tempatnya bekerja.

Angkatan II direncanakan terpilih 296 perawat untuk ditempatkan ke Jepang tahun 2009. Pendaftaran ke:

PUSPRONAKES LN DEPKES RI
Jln. Wijaya Kusuma Raya No. 48 Cilandak Jakarta Selatan 12430
Telp 021-75914747 (pswt 115,117, 112 dan 102), Fax 021-
75914740
Website : www.depkes.go. id, www.bppsdmk. depkes.go. id,
www.Puspronakesln. org
e-mail : puspronakesln@ yahoo.com

PERSYARATAN :


1. Perawat Indonesia, laki-laki dan wanita, usia 23-35 tahun, lulusan D3, D4 dan S1 Keperawatan (Ners) dengan pengalaman kerja di RS sebagai perawat minimal 2 tahun.


2. Lulus seleksi yang diselenggarakan oleh tim gabungan Depkes RI, PPNI, BNP2TKI (Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia dan JICWELS (Japan International Corporation of Welfare Services). Lihat bagan prosedur penempatan perawat Indonesia ke Jepang angkatan II tahun 2009


3. Good performance (bagi wanita tidak dalam keadaan hamil, bagi pria tidak bertindik dan baik pria&wanita tidak boleh bertato).


4. Berkas yang diperlukan untuk seleksi (berkas rangkap dua dimasukkan dalam map biru) :


a. Fotocopy ijazah dan transkrip nilai akademik yang sudah dilegalisir dalam bhs Indonesia & terjemahan dalam bhs Inggris (dari institusi tempat bekerja/penterjemah resmi).
b. Fotocopy surat keterangan pengalaman kerja minimal 2 tahun dalam bhs Indonesia & terjemahan dalam bhs Inggris (dari institusi tempat bekerja/penterjemah resmi).
c. Fotocopy KTP dan fotocopy paspor yang masih berlaku sekurangkurangnya 1(satu) tahun.
d. Asli Kartu Pencari kerja AK-1/Kartu kuning atau fotocopy yang dilegalisir dari Disnakertrans setempat.
e. Asli Surat Keterangan Catatan Kepolisian(SKCK)
f. Surat asli ijin dari orang tua/wali/suami/ istri diketahui oleh Lurah/Kepala Desa dengan meterai Rp.6000.
g. Pasfoto berwarna dengan latar belakang biru ukuran 3×4cm= 6 lembar

BAGAN PROSEDUR PENEMPATAN PERAWAT INDONESIA KE JEPANG ANGKATAN II TAHUN 2009
DEPKES (Puspronakes- LN)

SOSIALISASI


1. Sosialisasi Penempatan TKKI ke Jepang (tanggal 1 Desember 2008 s/d awal Maret 2009)


2. Pengumuman melalui sosialisasi langsung, media cetak dan elektronik

DEPKES (Puspronakes- LN)
PENDAFTARAN
1.. Pendaftaran dengan membawa berkas lengkap (Desember 2008 - minggu II Maret 2009)

DEPKES (Puspronakes- LN) SELEKSI ADMINISTRASI
1. Seleksi administrasi (minggu ke I – II Maret 2009)
2. Verifikasi berkas (minggu ke I – II Maret 2009)
3. Pengumuman hasil seleksi administrasi / berkas (minggu ke III Maret 2009)

DEPKES (Puspronakes- LN)
DAN PPNI


SELEKSI KUALIFIKASI
1. Seleksi ujian tulis (minggu ke IV Maret 2009)
2. Pengumuman seleksi ujian tulis (minggu ke I April 2009)

DEPKES (Puspronakes- LN)


MEDICAL CHECK UP
1. Medical Check Up/MCU (minggu ke II April 2009) Tempat RS yang ditunjuk oleh panitia
2. Pengumuman hasil Medical Check Up/MCU (minggu ke III April 2009) JICWELS, BNP2TKI, DEPKES (Puspronakes- LN))


1. Psikotes dan Wawancara (minggu ke IV April 2009). Tempat BNP2TKI
2. Proses matching memilih RS Jepang melalui internet (bulan Mei – Juni 2009)
3. Pengumuman hasil seleksi final (awal Juli 2009)
4. Peserta yang lulus seleksi akan mengikuti pelatihan bahasa dan budaya Jepang selama 6 bulan (di Indonesia dan di Jepang)

JEPANG
1. Start bekerja sebagai candidate nurse Januari 2010
2. Ujian Nasional Kangoshi (RN Jepang) bulan Februari 2010
3. Kesempatan ujian kangoshi 3 kali selama masa kontrak 3 tahun, setiap bulan Februari..

10 Pertanyaan Tabu Saat Interview Kerja

Oleh: Liz Ryan, pakar Human Relation dan berpengalaman selama 25 tahun

Bukan rahasia lagi kalau kita diharuskan siap dengan daftar pertanyaan yang
akan kita tanyakan pada interviewer saat kita melakukan interview kerja.
Ketika interviewer bertanya "Apa ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan?"
maka kita harus siap menjawab "Ya". Tetapi ada beberapa pertanyaan yang
justru TIDAK BOLEH Anda ajukan, kecuali jika Anda ingin kehilangan pekerjaan
itu. Apa saja pertanyaannya? Berikut tips yang bisa Anda simak.

*1. Perusahaan Anda bergerak di bidang apa?*

Ini pertanyaan yang masuk akal, jika Anda hidup di tahun 1950 atau 1980,
ketika belum ada Internet. Sekarang ini, itu sudah menjadi tugas Anda untuk
melakukan survey tentang perusahaan yang akan Anda lamar, sebelum Anda
memutuskan datang saat wawancara. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah:
apa bidang usahanya, siapa saja pesaingnya, prestasi apa yang telah dicapai
oleh perusahaan tersebut baru-baru ini. **

*2. Apakah Anda akan mengecek latar belakang saya?*

Pertanyaan yang sangat konyol, tetapi herannya ini masih sering juga
ditanyakan. Jika Anda menanyakan hal ini, interviewer akan beranggapan Anda
memiliki sesuatu yang perlu disembunyikan. Akan lebih baik jika kita
bertanya "Bisakah Anda menjelaskan sedikit tentang proses seleksi yang akan
dilakukan?"

*3. Kapan saya akan mendapat kenaikan gaji?*

Diterima kerja saja belum tentu, kok malah tanya kapan saatnya naik gaji?
Alternatif pertanyaan yang lebih baik adalah "Apakah perusahaan Anda
menerapkan penilaian tahunan terhadap kinerja dan gaji?" Tapi ingat,
tanyakan ini HANYA pada wawancara kedua (jika Anda sudah berhasil melewati
wawancara tahap pertama)

*4. Apa Anda menawarkan posisi pekerjaan yang lain (selain dari yang Anda
lamar-red.)? *

Dalam mencari pekerjaan, Anda dituntut untuk berpikir cepat. Jika pekerjaan
yang Anda lamar ternyata jauh di bawah kemampuan Anda, katakan saja begitu,
jangan menanyakan pertanyaan "sapu jagat" seperti diatas. Anda bisa
mengatakan "Pekerjaan ini kedengarannya menarik. Tapi jujur saja, saya
digaji 30% lebih banyak dan dipercaya untuk mengawasi orang di pekerjaan
saya sebelumnya. Bisakah Anda membantu saya menjelaskan jenjang karir untuk
pekerjaan ini?" Ini pertanyaan pancingan bagi interviewer untuk memberikan
posisi pekerjaan lain yang mungkin ditawarkan.

*5. Kapan saya bisa pindah ke posisi lain (selain dari posisi yang Anda
lamar-red.)? *

Ini sama saja dengan mengatakan "Saya ingin segera pindah dari posisi yang
saya lamar". Jika Anda menyukai posisi itu, ambillah. Jika tidak, tunggulah
kesempatan lainnya. Hampir semua perusahaan akan menempatkan Anda pada
posisi yang Anda lamar untuk setidaknya 1 tahun kedepan. Setelah itu, baru
mereka dapat mempertimbangkan transfer internal.

*6. Bisakah Anda memberitahukan jalur bis mana yang harus saya tempuh menuju
ke tempat kerja?*

Memangnya interviewer Anda itu siapa? Sopir bus? Kernet angkot? Cari sendiri
informasi itu. Bukan tanggung jawab mereka memberitahukan Anda bagaimana
Anda bisa menuju ke kantor.

*7. Apa perusahaan Anda mengijinkan break kerja untuk merokok?*

Jika Anda bekerja di perusahaan retail atau call center, Anda bisa
menanyakan tentang break. Jika ketergantungan Anda pada rokok sudah demikian
parahnya hingga Anda harus break sebelum makan siang, maka Anda perlu
menghubungi dokter. Banyak perusahaan yang tidak mengijinkan aktivitas
merokok di tempat kerja, beberapa bahkan tidak mau mempekerjakan perokok
sama sekali.

*8. Apakah [kondisi kesehatan saya] dicakup oleh asuransi?*

Ini pertanyaan buruk karena 2 alasan:

(1) Anda tidak ingin membeberkan masalah kesehatan Anda pada orang lain,
terutama pada mereka yang akan mempekerjakan Anda. Anda bisa mengetahui
tentang cakupan asuransi dengan menanyakan buku pedoman asuransi yang
digunakan, HANYA pada kesempatan wawancara berikutnya (bukan pada wawancara
pertama).

(2) Manajer departemen tidak mungkin mengetahui secara rinci tentang
penyakit apa saja yang dicakup oleh pihak asuransi. Bahkan hanya sedikit
pegawai bagian HRD yang mengetahui hal ini. Anda bertanya pada orang yang
salah. Selain itu, biasanya, pegawai yang dalam masa percobaan (3-12 bulan
pertama) belum tercakup oleh asuransi perusahaan.

*9. Apakah Anda melakukan tes NAPZA?*

Jika melakukan tes NAPZA bertentangan dengan filosofi Anda, tunggu hingga
saat yang tepat untuk mengajukan keberatan Anda, yaitu pada saat mereka
meminta Anda secara langsung untuk melakukan tes. Jika tidak, maka sama saja
Anda berkata "Saya akan gagal pada tes NAPZA".

*10. Jika Anda menerima saya, bisakah saya mulai [3 minggu dari sekarang]?*

Biasanya perusahaan memberikan tenggang waktu maksimal 2 minggu kepada kita
untuk mulai bekerja (jika kita diterima). Jika Anda sedang tidak memiliki
pekerjaan, mereka akan mempercepat tenggang waktu itu, supaya Anda bisa
langsung mulai bekerja. Jika Anda meminta waktu lebih dari 2 minggu untuk
bekerja, mereka akan berpikir dua kali tentang keseriusan Anda bekerja untuk
mereka. Lagipula, pengunduran waktu mulai bekerja adalah sesuatu yang dapat
diminta SETELAH Anda mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, bukan
sebelumnya.

LOWONGAN

PT First Health
Advertised: 21-1-09 | Closing Date: 19-2-09

Kami adalah perusahaan yang bergerak dibidang kecantikan dan kesehatan dan dalam perkembangan kami sangat membutuhkan tenaga–tenaga ahli dibidangnya sebagai pendukung perkembangan bisnis kami, khususnya tenaga-tenaga :

Medical Consultant (MC)
(Jakarta Raya)

Requirements:

  • Wanita/ Pria max 35 tahun
  • Single
  • Penampilan menarik
  • Pend. Min lulusan Ilmu kedokteran (MC) & Akademi Perawat ( AMC)
  • Pengalaman sebagai dokter praktek min 1 tahun/ sebagai ahli gizi
  • Diutamakan mengerti bidang kecantikan dan kesehatan / gizi
  • Dapat berbahasa inggris lebih diutamakan

Kirimkan CV, photo dan range salary paling lama 2 minggu setelah iklan ini tayang ke alamat :

PT FIRST HEALTH

ling-7@streamyx.comling-7@streamyx.com


For registered JobStreet.com users, to apply online or via sms
JSA(spasi)APPLY(spasi)EJVJS
Send to 9333