Friday, November 07, 2008

Sepuluh Kepribadian Ganda Orang-Orang Kreatif

Sepuluh Kepribadian Ganda Orang-Orang Kreatif *

Beberapa orang kreatif itu memang juga sekaligus gila, tapi tentu tidak
semuanya. Rasanya kita tahu beberapa kisah mengenai tokoh-tokoh kreatif yang
sebenarnya baik-baik saja, tapi pada awal karirnya dikira kurang waras atau
pada masa kecilnya malah dianggap agak idiot. Hingga kini, bahkan ekspresi
kekaguman kita terhadap manusia semacam ini berbentuk gelengan kepala yang
menunjukkan sejumput rasa tidak percaya dan tidak mengerti. Apa yang membuat
kita sulit sekali untuk memahami mereka?

Menurut Mihaly Csikszentmihalyi, seorang pakar kreativitas yang telah 30
tahun meneliti kehidupan orang-orang kreatif, kesalahpahaman dalam
menghadapi mereka sering timbul karena pada dasarnya individu yang kreatif
memang memiliki kepribadian yang lebih kompleks dibanding orang lain. Jika
kepribadian manusia biasa pada umumnya memiliki kecenderungan ke arah
tertentu, maka kepribadian orang kreatif terdiri dari sifat-sifat berlawanan
yang terus-menerus 'bertarung', tapi di sisi lain juga hidup berdampingan
dalam satu tubuh. Apa saja sifat-sifat kontradiktif mereka?
*1. Orang-orang kreatif memiliki tingkat energi yang tinggi, tapi mereka
juga membutuhkan waktu lama untuk beristirahat. * Mereka tahan berkonsentrasi
dalam waktu yang lama tanpa merasa jenuh, lapar, atau gatal-gatal karena
belum mandi. Tapi begitu sudah selesai, mereka juga bisa menghabiskan waktu
berhari-hari untuk mengisi ulang tenaga mereka; Di mata orang luar, mereka
jadi terlihat seperti orang termalas di dunia.

*2. Orang-orang kreatif pada umumnya juga cerdas, tapi di sisi lain mereka
tidak segan-segan untuk berpikir ala orang goblok dalam memandang persoalan.
*

*3. Orang-orang kreatif adalah orang yang playful, tapi mereka juga penuh
disiplin dan ketekunan.* Tidak seperti dewasa lainnya yang melihat dunia
dengan kacamata super-serius, orang-orang kreatif memandang bidang peminatan
mereka seperti taman ria. Mereka melakukan pekerjaannya dengan begitu
antusias sehingga terkesan seperti sedang bermain-main, padahal sebenarnya
mereka juga bekerja keras mewujudkan 'mainannya'.

*4. Pikiran orang-orang kreatif selalu penuh imajinasi dan fantasi, tapi
mereka juga tak lupa untuk tetap kembali ke realitas.* Mereka mampu
menelurkan ide-ide gila yang belum pernah tercetus oleh 6 milyar manusia
lain, tapi yang membuat mereka bukan sekedar pemimpi di siang bolong adalah
usaha mereka untuk menjembatani dunia khayalan mereka dengan kenyataan
sehingga orang lain bisa ikut mengerti dan menikmatinya.

*5. Orang-orang kreatif cenderung bersifat introvert dan ekstrovert.* Pada
kebanyakan orang lain, biasanya ada satu sifat yang cenderung lebih
mendominasi perilakunya sehari-hari, tapi kedua sifat itu tampaknya muncul
dalam porsi yang setara pada orang-orang kreatif. Mereka sangat menikmati
baik pergaulan dengan orang lain (terutama dengan orang-orang kreatif lain
yang sehobi) maupun kesendirian total ketika mengerjakan sesuatu.

*6. Orang-orang kreatif biasanya rendah hati, namun juga bangga akan
pencapaiannya. * Mereka sadar bahwa ide-ide mereka tidak muncul begitu saja,
melainkan hasil olahan inspirasi dan pengetahuan yang diperoleh dari
lingkungan dan tokoh-tokoh kreatif yang menjadi panutan mereka. Mereka juga
terfokus pada rencana masa depan atau pekerjaan saat ini sehingga prestasi
di masa lalu tidak sebegitu berartinya bagi mereka.

*7. Orang-orang kreatif adalah androgini; Mereka mendobrak batas-batas yang
kaku dari stereotipe gender mereka.* Laki-laki yang kreatif biasanya lebih
sensitif dan kurang agresif dibanding laki-laki lain yang tidak begitu
kreatif, sementara perempuan yang kreatif juga lebih dominan dan 'keras'
dibanding perempuan pada umumnya.

*8. Orang-orang kreatif adalah pemberontak, tapi pada saat yang sama mereka
tetap menghargai tradisi lama.* Tentu sulit menyematkan nilai kreativitas
pada sebuah teori atau karya yang tidak mengandung sesuatu yang baru, tapi
orang-orang kreatif tidak ingin membuat sesuatu yang sekedar berbeda dari
yang sudah ada; Ada unsur 'perbaikan' atau 'peningkatan' yang harus
dipenuhi, dan itu hanya bisa dilakukan setelah orang-orang kreatif cukup
memahami aturan-aturan dasarnya untuk bisa menerabasnya.

*9. Orang-orang kreatif sangat bersemangat mendalami pekerjaannya, tapi
mereka juga bisa sangat obyektif menilai hasilnya*. Tanpa hasrat yang
menggebu-gebu, mereka mungkin sudah menyerah sebelum sempat mewujudkan ide
kreatif mereka yang sulit dinyatakan, tapi mereka juga tidak dapat
menghasilkan sesuatu yang benar-benar hebat tanpa kemampuan untuk mengkritik
diri dan karya sendiri habis-habisan.

*10. Orang-orang kreatif pada umumnya lebih terbuka terhadap hal-hal baru
dan sensitif pada lingkungan.* Sifat ini menyenangkan mereka (karena
mendukung proses kreatif), tapi juga membuat mereka sering gelisah -bahkan
menderita. Sesuatu yang tidak beres di sekitar mereka, kritik dan cemooh
terhadap hasil karya, atau pencapaian yang tidak dihargai sebagaimana
mestinya, hal-hal ini mengganggu orang kreatif lebih dari orang
biasa.Ketimbang terpaku sejak awal pada satu macam penyelesaian ('cara
yang
benar'), mereka memulai pemecahan masalah dengan berpikir divergen:
Mengeluarkan sebanyak mungkin dan seberagam mungkin ide yang terpikir, tak
peduli betapa bodoh kedengarannya.

Mengapa kita mengantuk sesudah makan siang ?

*Mengapa kita mengantuk sesudah makan siang ?


Jam-jam setelah makan siang, biasanya adalah masa-masa yang paling susah
dilewati. Walaupun malam sebelumnya kita sudah cukup tidur, tetap saja kita
merasa mengantuk. Ada dua hal yang menyebabkan kita merasa ingin tidur siang

1. L-Tryptophan
L-Tryptophan adalah asam amino yang menjadi bahan dasar terbentuknya niacin,
vitamin B. Niacin sendiri akan dipakai untuk membuat serotonin, zat
penghantar sinyal di otak yang dapat menimbulkan perasaan nyaman dan
menyebabkan kita jatuh tertidur. Makanan yang kaya karbohidrat seperti nasi,
akan merangsang pankreas untuk memproduksi insulin, yang akan menyimpan
makanan dalam tubuh. Beberapa asam amino lain yang tadinya terkandung di
dalam darah bersama-sama dengan L-Tryptophan, akan masuk ke dalam sel otot.
Akibatnya, akan terjadi peningkatan pada konsentrasi relatif L-Tryptophan
dalam darah dan serotonin yang terbentuk membuat kita mengantuk.

2. Proses pencernaan makanan
Tubuh akan mengirimkan darah ke sistem pencernaan karena proses pencernaan
membutuhkan energi yang cukup besar, apalagi kalau makanan yang perlu
dicerna mengandung banyak lemak. Energi yang diperlukan juga akan semakin
bertambah besar seiring dengan semakin banyaknya makanan yang kita konsumsi.
Pada saat ini, sistem saraf juga menyumbangkan sebagian stok darahnya dan
sebagai akibatnya, sistem saraf akan mengalami kekurangan oksigen untuk
sementara. Menurunnya efektivitas kerja saraf pada saat sistem pencernaan
bekerja inilah yang juga membuat kita ingin tidur siang.