*Tidur Siang Bisa Dongkrak Ingatan*
Menjelang tengah hari memang saatnya istirahat. Bahkan, penelitian terakhir
mengungkapkan tidur siang baik untuk mendongkrak ingatan.
Pengaruh tidur siang jelas terlihat hasilnya untuk meningkatkan kemampuan
mengingat hal-hal jangka panjang dan hal-hal yang bersifat penjelasan.
Itulah temuan tim peneliti yang dipimpin Avi Karni, seorang ahli ilmu otak
dari Universitas Haifa, Israel yang dipublikasikan jurnal Nature
Neuroscience edisi terbaru.
Memori jangka panjang biasanya tetap diingat seseorang selama
bertahun-tahun, misalnya melihat terjadinya kecelakaan mobil di depan mata.
Sementara, memori yang bersifat penjelasan, misalnya cara bermain drum atau
video game.
Dalam percobaannya, Karni meminta sukarelawan mengingat-ingat permainan jari
yang rumit. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, salah satu tidur
siang selama setahun dan lainnya tidak.
Ternyata, sukarelawan- sukarelawan yang tidur siang mampu mengingat lebih
baik daripada yang tidak tidur. Setelah tidur malam, kemampuan kedua
kelompok tak jauh berbeda, namun kelompok yang tidur siang tetap saja
menunjukkan kemampuan mengingat lebih baik.
"Kami masih belum mengetahui bentuk mekanisme proses memori yang bekerja
selama tidur, namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatkan
konsolidasi memori memungkinkan untuk dilakukan," ujar Karni. Bahkan, ia
yakin suatu saat dapat direkayasa.
Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tidur dan ingatan menunjukkan
bahwa tidur siang selama 90 menit paling ampuh untuk membantu otak
mempertahankan ingatan jangka panjang. Tidur siang hari memperpendek waktu
bagi otak untuk mampu mengatasi gangguan dan kelupaan," ujar Karni. Selain
pada saat tidur malam yang berlangsung normalnya 6-8 jam, konsolidasi
ingatan di otak sangat baik bila dilakukan pada 90 menit tidur di siang
hari.
mengungkapkan tidur siang baik untuk mendongkrak ingatan.
Pengaruh tidur siang jelas terlihat hasilnya untuk meningkatkan kemampuan
mengingat hal-hal jangka panjang dan hal-hal yang bersifat penjelasan.
Itulah temuan tim peneliti yang dipimpin Avi Karni, seorang ahli ilmu otak
dari Universitas Haifa, Israel yang dipublikasikan jurnal Nature
Neuroscience edisi terbaru.
Memori jangka panjang biasanya tetap diingat seseorang selama
bertahun-tahun, misalnya melihat terjadinya kecelakaan mobil di depan mata.
Sementara, memori yang bersifat penjelasan, misalnya cara bermain drum atau
video game.
Dalam percobaannya, Karni meminta sukarelawan mengingat-ingat permainan jari
yang rumit. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, salah satu tidur
siang selama setahun dan lainnya tidak.
Ternyata, sukarelawan- sukarelawan yang tidur siang mampu mengingat lebih
baik daripada yang tidak tidur. Setelah tidur malam, kemampuan kedua
kelompok tak jauh berbeda, namun kelompok yang tidur siang tetap saja
menunjukkan kemampuan mengingat lebih baik.
"Kami masih belum mengetahui bentuk mekanisme proses memori yang bekerja
selama tidur, namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatkan
konsolidasi memori memungkinkan untuk dilakukan," ujar Karni. Bahkan, ia
yakin suatu saat dapat direkayasa.
Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tidur dan ingatan menunjukkan
bahwa tidur siang selama 90 menit paling ampuh untuk membantu otak
mempertahankan ingatan jangka panjang. Tidur siang hari memperpendek waktu
bagi otak untuk mampu mengatasi gangguan dan kelupaan," ujar Karni. Selain
pada saat tidur malam yang berlangsung normalnya 6-8 jam, konsolidasi
ingatan di otak sangat baik bila dilakukan pada 90 menit tidur di siang
hari.