Sunday, February 15, 2009

Tidur Siang Bisa Dongkrak Ingatan


*Tidur Siang Bisa Dongkrak Ingatan*

Menjelang tengah hari memang saatnya istirahat. Bahkan, penelitian terakhir
mengungkapkan tidur siang baik untuk mendongkrak ingatan.

Pengaruh tidur siang jelas terlihat hasilnya untuk meningkatkan kemampuan
mengingat hal-hal jangka panjang dan hal-hal yang bersifat penjelasan.
Itulah temuan tim peneliti yang dipimpin Avi Karni, seorang ahli ilmu otak
dari Universitas Haifa, Israel yang dipublikasikan jurnal Nature
Neuroscience edisi terbaru.

Memori jangka panjang biasanya tetap diingat seseorang selama
bertahun-tahun, misalnya melihat terjadinya kecelakaan mobil di depan mata.
Sementara, memori yang bersifat penjelasan, misalnya cara bermain drum atau
video game.

Dalam percobaannya, Karni meminta sukarelawan mengingat-ingat permainan jari
yang rumit. Mereka kemudian dibagi menjadi dua kelompok, salah satu tidur
siang selama setahun dan lainnya tidak.

Ternyata, sukarelawan- sukarelawan yang tidur siang mampu mengingat lebih
baik daripada yang tidak tidur. Setelah tidur malam, kemampuan kedua
kelompok tak jauh berbeda, namun kelompok yang tidur siang tetap saja
menunjukkan kemampuan mengingat lebih baik.

"Kami masih belum mengetahui bentuk mekanisme proses memori yang bekerja
selama tidur, namun hasil penelitian ini menunjukkan bahwa meningkatkan
konsolidasi memori memungkinkan untuk dilakukan," ujar Karni. Bahkan, ia
yakin suatu saat dapat direkayasa.

Penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh tidur dan ingatan menunjukkan
bahwa tidur siang selama 90 menit paling ampuh untuk membantu otak
mempertahankan ingatan jangka panjang. Tidur siang hari memperpendek waktu
bagi otak untuk mampu mengatasi gangguan dan kelupaan," ujar Karni. Selain
pada saat tidur malam yang berlangsung normalnya 6-8 jam, konsolidasi
ingatan di otak sangat baik bila dilakukan pada 90 menit tidur di siang
hari.

10 Cara Mengemudi Mobil Saat Hujan

*10 Cara Mengemudi Mobil Saat Hujan*

HUJAN mulai mengguyur Jakarta dan beberapa kota lainnya di Indonesia. Perlu
diketahui, ketika kondisi jalanan basah karena hujan, jarak pengereman bisa
menjadi dua kali lebih panjang dibandingkan kondisi kering. Misalnya mobil
yang melaju dengan kecepatan 80km/jam, pengereman hingga berhenti butuh
jarak 53 m pada kondisi kering, namun pada kondisi basah menjadi 106 m.

Ketika hujan dan jalanan basah, bisa mengakibatkan slip karena resapan air
ke aspal membuat ban kehilangan traksi. Hujan juga menyebabkan penglihatan
pengemudi berkurang dan juga menurunkan daya pandang karena air menutupi
lampu utama, jendela, dan kaca depan/belakang. Hujan deras ini juga sering
disalahkan menjadi penyebab kecelakaan. Sebenarnya banyak kecelakaan bisa
dicegah, bila pengemudi menyadari terdapat perbedaan mengemudi pada saat
saat hujan atau tidak.

Berikut tips aman berkendara ketika hujan :

1. Lakukan pemeriksaan tekanan ban. Bila kurang angin akan membuat ban lebih
cepat aus, sehingga bisa menimbulkan terjadinya aquaplaning (ban kehilangan
grip karena lapisan air), dan handling yang liar.

2. Turunkan kecepatan hingga kecepatannya rendah dan jaga jarak aman dengan
mobil di depan. Bila kemudi masih liar dan sulit dikendalikan, berarti mobil
masih terlalu cepat lalu lakukan secara perlahan menurunkan kecepatan.

3. Periksalah karet pada wiper mobil. Jika permukaan karet wiper yang
bersentuhan dengan kaca tampak mengkilap, segera ganti dengan yang baru.
Pastikan air pembersih kaca depan cukup. Bawalah selalu deterjen atau
shampoo di dalam botol untuk membantu mengkilapkan kaca.

4. Periksa juga lampu dan sistem kelistrikan kendaraan. Sebab pada saat
hujan lebat jangan sampai lampu mobil bermasalah yang bisa membahayakan
keselamatan penumpang.

5. Disarankan menghidupkan lampu depan, meskipun hujan tidak terlalu lebat.
Lampu ini tidak saja membantu melihat jalan tapi juga membantu pengemudi
lain melihat mobil Anda.

6. Gejala slip bisa terjadi pada semua pengemudi. Bila mobil mulai
tergelincir, jangan menginjak habis rem. Jangan pula pompa rem bila mobil
Anda di lengkapi anti-lock braking system (ABS). Sebaliknya, tekan dengan
pasti dan arahkan kemudi sesuai arah slip mobil.

7. Bila hujan terlalu deras, sebaiknya berhenti, namun hindari rem mendadak.
Hujan yang lebat akan membebani wiper, sehingga kaca depan selalu tertutup
air. Ini berakibat pandangan ke depan sangat terbatas sehingga kemungkinan
tidak bisa melihat batas-batas jalan maupun kendaraan lain. Carilah tempat
peristirahatan atau tempat aman. Bila terpaksa berhenti di pinggir jalan,
berhentilah se-pinggir mungkin. Hidupkan lampu depan dan lampu hazard agar
pengemudi lain waspada.

8. Bila harus terpaksa mobil berjalan terus meskipun hujan deras dan jalanan
mulai banjir, perhatikan ketinggian air. Pusatkan konsentrasi dan
kehati-hatian untuk menguasai laju kendaraan tanpa mengganggu pengguna jalan
lainnya.

9. Jika tinggi air mencapai seperempat ketinggian roda, mengemudilah dengan
kecepatan rendah (bisa gigi 3) dan jaga kestabilan. Bila tinggi air mencapai
separuh ketinggian roda, sebaiknya kemudikan dalam posisi gigi dua. Jika
ketinggian air melebihi separuh tinggi roda, konsentrasi perlu dimaksimalkan
(gunakan gigi 1). Jika tinggi air membuat roda terendam seluruhnya, urungkan
niat berkendara.
10. Terakhir, sebelum memutuskan untuk menerjang banjir, pastikan kemampuan
kendaraan Anda. Salah satunya dengan melihat kendaraan sekeliling, adakah
yang berhasil lolos. Tapi cara ini belum tentu berhasil, siapa tahu
kendaraan tersebut dimodifikasi atau dilengkapi perangkat anti banjir.