Friday, January 30, 2009

10 Pertanyaan Tabu Saat Interview Kerja

Oleh: Liz Ryan, pakar Human Relation dan berpengalaman selama 25 tahun

Bukan rahasia lagi kalau kita diharuskan siap dengan daftar pertanyaan yang
akan kita tanyakan pada interviewer saat kita melakukan interview kerja.
Ketika interviewer bertanya "Apa ada pertanyaan yang ingin Anda ajukan?"
maka kita harus siap menjawab "Ya". Tetapi ada beberapa pertanyaan yang
justru TIDAK BOLEH Anda ajukan, kecuali jika Anda ingin kehilangan pekerjaan
itu. Apa saja pertanyaannya? Berikut tips yang bisa Anda simak.

*1. Perusahaan Anda bergerak di bidang apa?*

Ini pertanyaan yang masuk akal, jika Anda hidup di tahun 1950 atau 1980,
ketika belum ada Internet. Sekarang ini, itu sudah menjadi tugas Anda untuk
melakukan survey tentang perusahaan yang akan Anda lamar, sebelum Anda
memutuskan datang saat wawancara. Beberapa hal yang perlu diketahui adalah:
apa bidang usahanya, siapa saja pesaingnya, prestasi apa yang telah dicapai
oleh perusahaan tersebut baru-baru ini. **

*2. Apakah Anda akan mengecek latar belakang saya?*

Pertanyaan yang sangat konyol, tetapi herannya ini masih sering juga
ditanyakan. Jika Anda menanyakan hal ini, interviewer akan beranggapan Anda
memiliki sesuatu yang perlu disembunyikan. Akan lebih baik jika kita
bertanya "Bisakah Anda menjelaskan sedikit tentang proses seleksi yang akan
dilakukan?"

*3. Kapan saya akan mendapat kenaikan gaji?*

Diterima kerja saja belum tentu, kok malah tanya kapan saatnya naik gaji?
Alternatif pertanyaan yang lebih baik adalah "Apakah perusahaan Anda
menerapkan penilaian tahunan terhadap kinerja dan gaji?" Tapi ingat,
tanyakan ini HANYA pada wawancara kedua (jika Anda sudah berhasil melewati
wawancara tahap pertama)

*4. Apa Anda menawarkan posisi pekerjaan yang lain (selain dari yang Anda
lamar-red.)? *

Dalam mencari pekerjaan, Anda dituntut untuk berpikir cepat. Jika pekerjaan
yang Anda lamar ternyata jauh di bawah kemampuan Anda, katakan saja begitu,
jangan menanyakan pertanyaan "sapu jagat" seperti diatas. Anda bisa
mengatakan "Pekerjaan ini kedengarannya menarik. Tapi jujur saja, saya
digaji 30% lebih banyak dan dipercaya untuk mengawasi orang di pekerjaan
saya sebelumnya. Bisakah Anda membantu saya menjelaskan jenjang karir untuk
pekerjaan ini?" Ini pertanyaan pancingan bagi interviewer untuk memberikan
posisi pekerjaan lain yang mungkin ditawarkan.

*5. Kapan saya bisa pindah ke posisi lain (selain dari posisi yang Anda
lamar-red.)? *

Ini sama saja dengan mengatakan "Saya ingin segera pindah dari posisi yang
saya lamar". Jika Anda menyukai posisi itu, ambillah. Jika tidak, tunggulah
kesempatan lainnya. Hampir semua perusahaan akan menempatkan Anda pada
posisi yang Anda lamar untuk setidaknya 1 tahun kedepan. Setelah itu, baru
mereka dapat mempertimbangkan transfer internal.

*6. Bisakah Anda memberitahukan jalur bis mana yang harus saya tempuh menuju
ke tempat kerja?*

Memangnya interviewer Anda itu siapa? Sopir bus? Kernet angkot? Cari sendiri
informasi itu. Bukan tanggung jawab mereka memberitahukan Anda bagaimana
Anda bisa menuju ke kantor.

*7. Apa perusahaan Anda mengijinkan break kerja untuk merokok?*

Jika Anda bekerja di perusahaan retail atau call center, Anda bisa
menanyakan tentang break. Jika ketergantungan Anda pada rokok sudah demikian
parahnya hingga Anda harus break sebelum makan siang, maka Anda perlu
menghubungi dokter. Banyak perusahaan yang tidak mengijinkan aktivitas
merokok di tempat kerja, beberapa bahkan tidak mau mempekerjakan perokok
sama sekali.

*8. Apakah [kondisi kesehatan saya] dicakup oleh asuransi?*

Ini pertanyaan buruk karena 2 alasan:

(1) Anda tidak ingin membeberkan masalah kesehatan Anda pada orang lain,
terutama pada mereka yang akan mempekerjakan Anda. Anda bisa mengetahui
tentang cakupan asuransi dengan menanyakan buku pedoman asuransi yang
digunakan, HANYA pada kesempatan wawancara berikutnya (bukan pada wawancara
pertama).

(2) Manajer departemen tidak mungkin mengetahui secara rinci tentang
penyakit apa saja yang dicakup oleh pihak asuransi. Bahkan hanya sedikit
pegawai bagian HRD yang mengetahui hal ini. Anda bertanya pada orang yang
salah. Selain itu, biasanya, pegawai yang dalam masa percobaan (3-12 bulan
pertama) belum tercakup oleh asuransi perusahaan.

*9. Apakah Anda melakukan tes NAPZA?*

Jika melakukan tes NAPZA bertentangan dengan filosofi Anda, tunggu hingga
saat yang tepat untuk mengajukan keberatan Anda, yaitu pada saat mereka
meminta Anda secara langsung untuk melakukan tes. Jika tidak, maka sama saja
Anda berkata "Saya akan gagal pada tes NAPZA".

*10. Jika Anda menerima saya, bisakah saya mulai [3 minggu dari sekarang]?*

Biasanya perusahaan memberikan tenggang waktu maksimal 2 minggu kepada kita
untuk mulai bekerja (jika kita diterima). Jika Anda sedang tidak memiliki
pekerjaan, mereka akan mempercepat tenggang waktu itu, supaya Anda bisa
langsung mulai bekerja. Jika Anda meminta waktu lebih dari 2 minggu untuk
bekerja, mereka akan berpikir dua kali tentang keseriusan Anda bekerja untuk
mereka. Lagipula, pengunduran waktu mulai bekerja adalah sesuatu yang dapat
diminta SETELAH Anda mendapatkan pekerjaan yang diinginkan, bukan
sebelumnya.

No comments: